Friday 10 July 2020

Operasionalisasi Variabel penelitian

1. Variabel dan hubungan Antar Variabel
  • Variabel adalah karakteristik yang bisa diduplikasikan ke dalam sekurang-kurangnya dua klasifikasi atau indicator.
  • Dilihat dari klasifikasi pengukurannya ada dua jenis variable:
        (1) Variabel kuantitatif, yaitu variable yang keadaannya dapat dinyatakan secara numeric.
        (2) Variabel kualitatif , yaitu variable yang keadaanya tidak dapat dinyatakan secara numeric
  • Dilihat dari peran dan posisinya, ada tiga:
      1)  Variabel bebas (independent variable) atau disebut juga antecedent variable, adalah variable                    penjelas, variable predictor/variable penentu/ variable penduga.
      2)  Variable terikat (dependent variable), ádalah variabel kosekuensi atau akibat.
      3)   Variabel intevening adalah variabel penghubung.
 


   Gambar contoh  Hubungan Antar Variabel Independen, Enitervening Adan Variabel Dependen

2. Mengoperasionalisasikan Variabel
        (1)  Jabarkan variabel teoritis ke dalam konsep empirik  dan konsep analitis dalam bentuk                              indikator- indikator yang terukur.
        (2) Jabarkan variabel-variabel tersebut kedalam bentuk dimensi atau sub-variabel. Dimensi                           merupakan fokus/sudut pandang peneliti dari sisi mana peneliti tertarik untuk membidik                          konsep variabel terebut.
       (3)  Jabarkan dimensi/sub variabel tersebut dalam bentuk indikator-indikator yang terukur dalam                    bentuk skala, misalnya skala nominal, skala ordinal, skala i nterval dan skala rasio.



Wednesday 24 June 2020

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

  1. penelitian tindakan kelas

    Penelitian tindakan (action research) merupakan salah satu pendekatan baru dalam memecahkan masalah atau mengembangkan keterampilan-keterampilan baru di dunia praktis yang dilakukan secara reflektif. Menurut Stephen Kemis yang dikutif oleh D. Hopkins dalam bukunya ” A Teacher’s Guide to Classroom Research’ (1993:44) penelitian tindakan kelas adalah:
“… a form of self reflective inquiry undertaken by participants in a social (including education) situation in orde to improve the rationality
and justice of (a) their own social or educational practices, (b) their understanding of the practices, and (c) the situation in which practice are carried out “ (Marilyn Johnson, 1999:6).
Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan guru dalam melaksanakan tugas , memperdalam pemahaman terhadap tindakan tindakan yang dilakukannya itu , serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.

2. Karakteristik penelitian tindakan kelas

a. An Inquiry on Practice From Within

  1. Kegiatan PTK dipicu oleh permasalahan praktis yang dihayati dalam pelaksanaan tugas sehari-hari oleh guru dalam P
  2. PTK bersifat “practive driven and action driven “ , yaitu untuk memperbaiki praktek secara langsung disini-sekarang.
b. Collaborative Effort Between School Teacher and Teacher Educator
  1. PTK dapat dilakukan dengan sistem kolaborasi (kemitraan) antara guru disekolah yang bersangkutan atau anatara guru – dosen, atau guru antar sekolah
  2. Kersama dalam kesejawatan dalam keseluruhan tahapan PTK mulai dari identifikasi sampai dengan perumusan masalah serta diagnosis keadaan , perencanaan tindakan perbaikan, pengumpulan dan analisis data , refleksi penemuan, dan penyusunan laporan.
  3. Permasalahan dalam PTK harus diientifikasi  secara  kolaboratif . Namun guru tetap memegang kncah pembelajaran.
  4. Bila guru bermitra dengan dosen, maka dosen yang dijadikan mitra tidak boleh menggiring guru yang menjadi mitranya kearah permasalahn yang diyakini. Oleh sebab itu, dosen berperan sebagai pemantau gagasan guru (sounding board).
c. A Refrective Practice, Made Public
  1. Penegenalan masalah serta upaya yang dirancangv untuk mengatasinya dan efektivitas penerapannya dilakukan secara lebih explisit dan sistematis.
  2. Dalam konteks ini guru PTK memegang peranan ganda, yaitu sebagai praktisi dalam pelaksanaan tugas dan sebagai peneliti praksisnya sendiri.

3. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

  • Pratis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja.
  • Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan baru yang lebih baik, lebih empirik dalam arti bahwa penelitian tersebut lebih mendasarkan pada observasi aktual dan data mengenai tingkah laku, dan tidak berdasarkan pada pendapat subjektif yang didasrkan pada pengalaman masa lampau.
  • Fleksibel dan adaptif, membolehkan perubahan-perubahan selama penelitian, dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan onthe- spot experimentation and inovasi
  • Meskipu n sistematis, penelitian tindakan ketertiban ilmiah, karena validitas internal dan eksternal adalah lemah. Tujuannya situasional dan sampelnya terbatas tidak representatif, dan kontrolnya terhadap variabel bebas sangat kecil. Oleh sebab itu, hasilnya walaupun berguna untuk dimensi praktis, namun secara tidak langsung memberi sumbangan kepada ilmunya.

4     Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

  • Untuk meningkatkan kemantapan rasional dalam melaksanakan tugasnya, karena ”improve practice here and now”.
  • Untuk memperdalam tindakan yang dilakukan , karena memperbaiki proses PBM dan meningkatkan  profesionalisasi guru.
  • Untuk memperbaiki kondisi praktek pembelajaran dan program sekolah pada umumnya.

5. Mangfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

  • Menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru
  • Adanya inovasi pendidikan karena guru semakin diberdayakan dalam meningkatkan profesionalisasinya secara mandiri.
  • Membuat Guru semakin percaya diri dan lebih berani mengambil risiko dengan mencoba hal-hal yang baru, sehingga semakin banyak pengetahuan dan teori yang dibangunnya sendiri berdasarkan pengalaman.
  • Guru tiak mudah puas diri, sehingga guru selalu terdorong untuk melakukan tugas dengan lebih baik.
  • Menumbuhkan inovasi pembelajaran dari bawah, karena guru benar-benar mencari pemecahan masalah berangkat dari realitas permasalahan yang dihayati di kelas.
  • Bermanfaat bagi perbaikan kurikulum, karena kurikulum bisa disusun berdasarkan informasi dari lapangan.

6. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

  • Pekerjaan utama guru adalah mengajar. Oleh sebab itu PTK tidak mengganggu komitmennya sebagai pengajar.
  • Metode pengumpulan data tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru. Oleh sebab itu tidak mengganggu proses PBM.
  • Metode yang digunakan harus cukup reliabel, sehingga guru dapat merumuskan masalah dan merumuskan hipotesisnya.Masalah penelitian yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan 
  • masalah yang cukup merisaukan. Karena itu, pendorong utama PTK adalah komitmen profesional untuk memberikan layanan yang terbaik pada siswa.
  • Guru harus bersikap konsisten menaruh kepedulian yang tinggi terhadap etika pekerjaannya.
  • Permasalahan tidak dilihat dalam konteks kelas atau mata pelajaran tertentu melainkan dalam konteks luas , yaitu sekolah secara keseluruhan. Oleh sebab itu PTK sebaikknya melibatkan dua orang guru sekolah atau lebih.

7. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

PTK dilaksanakan dalam bentuk proses pengkajian bedaur (cyclical) yang terdiri dari empat tahapan sebagai berikut:











Setelah dilakukan refleksi atau perenungan yang mencakup  analisis, sisntesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan terhadap proses serta tindakan tadi, biasanya muncul permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian , sehinga pada gilirannya perlu dilakukan tindakan ulang dan pengatan ulang serta diikuti pula dengan refleksi ulang. Dengan demikianlah tahap-tahap kegiatan ini terus berulang,, sampai suatu permasalahan diangap teratasi, untuk kemudian-biasanya diikuti oleh kemunculan permasalahan lain yang juga harus diperlakukan serupa.





Sunday 7 June 2020

metode dan langkah langkah dalam penelitian

Metode penelitian adalah prosedur atau langkah- langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Jadi metode penelitian adalah cara sistematis untuk menyususn ilmu pengetahuan. Sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk melaksanakan metode penelitian. Metode penelitian biasanya mengacu pada bentuk-bentuk penelitian.

A. Macam-macam Metode Penelitian

Mengacu pada bentuk penelitian, tujuan, sifat masalah dan pendekatannya ada empat macam metode penelitian :
  • Metode Eksperimen(Mengujicobakan) , adalah penelitian untuk menguji apakah variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak. Untuk menguji efektif tidaknya harus digunakan variabel kontrol. Penelitian eksperimenadalah untuk menguji hi[potesis yang dirumuskan secara ketat. Penelitian eksperimen biasanya dilakukan untuk bidang yang berssifat eksak. Sedangkan untuk bidang sosaial bisanya digunakan metode survey eksplanatory, metode deskriptif, dan historis.
  • Metode Verifikasi (Pengujiaan), yaitu untuk menguji seberapa jauh tujuan yang sudaah digariskan itu tercapai atau sesuaai atau cocok ddengan harapan atau teori yang sudah baku. Tujuan daari penelitian verifikasi adalah untuk menguji teori-teori yang sudah ada guna menyususn teori baru dan menciptakan pengetahuan-pengetahuan baru. Lebih mutaakhirnya, metode verifikasi berkembang menjadi grounded research, yaitu metode yang menyajikan suatu pendekatan baru, dengan data sebagai sumber teori (teori berdasarkan data).
  • Metode Deskriptif (mendeskripsikan), yaitu metode yang digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, mengaanalisis data dan menginterprestasikannya. Metode deskriptif dalam pelaksanaannya dilakukan melalui: teknik survey, studi kasus (bedakan dengan suatu kasus), studi komparatif, studi tentang waktu dan gerak, analisis tingkah laku, dan analisis dokumenter.
  • Metode Historis (merekonstruksi), yaitu suatu metode penelitian yang meneliti sesuatu yang terjadi di masa lampau. Dalam penerapannya, metode ini dapat dilakkan dengan suatu bentuk studi yang bersifat komparatif-historis, yuridis, dan bibliografik. Penelitian historis bertujuan untuk menemukan generaalisasi dan membuat rekontruksi masa lampau, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensintesiskan bukti-bukti untuk enegakkan fakta-fakta dan bukti-bukti guna memperoleh kesimpulan yang kuat.

B. Langkah-langkah Penelitian (Proses Kegiatan Ilmiah)

  1. Mengidentikasi

  • Mengidentifikasi masalah adalah mencari masalah yang paling relevan dan menarik untuk diteliti.
  • Masalah dapat dicari melalui “Pancaindera ”, yaitu pengamatan,pendengaran, penglihatan, perasaan, dan penciuman.
  • Permasalahan ada kalau ada kesenjangan (gap) antara das sollen dan das sein , yaitu ada perbedaan antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada dalam kenyataan, antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia, antara harapan dan kenyataan. Masalah berkaitan dengan suatu kondisi yang mengancam, mengganggu, menghambat, menyulitkan, yang menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan dan  kenyataan. “A problem as any situation where a gap exist between the actual and the desire d ideal state (Sekaran, 1992).

       2. sumber masalah

  • Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian
  • Seminar, diskusi dan lain-lain pertemuan ilmiah
  • Pernyataan pemegang otoritas
  • Pengamatan sepintas
  • Pengalaman pribadi
  • Perasaan intuitif.

3. Memilih masalah dan pembatasan masalah

    a. Masalaha tersebut layak atau tidaknya untuk diteliti, tergantung pada :
  • Ada/tidaknya sumbangan terhadap teori dan ada/tidaknya teori yang relevan dengan itu ,
  • Ada/tidaknya kegunaan untuk pemecahan masalah-masalah praktis.
   b. Managebility,yaitu Cukup dana, cukup waktu, cukup alat, cukup bekal kemampuan teoritis, dan   cukup penguasaan                     metode  yang diperlukan

4.  Merumuskan masalah

  • Dirumuskan dalam kalimat tanya (?) yang padat dan jelas.
  • Memberikan petunjuk tentang kemungkinan pengumpulan data guna menjawab pertanyaan dalam rumusan tersebut.
       Contoh:     Apakah diversifikasi usaha lebih lebih berhasil daripada intensifikasi usaha?
                         Bagaimana hubungan tingkat pendidikan dengan produktivitas kerja karyawan?

5. Penyususnan Kerangka Pemikiran

Menurut Rusidi (1993), kerangka berfikir berarti menduduk-perkarakan masalah dalam kerangka teoritis (theoritical framework) atau disebut juga proses deduktif. Untuk menyusun kerangka pemikiran, perhatikanlah hal-hal berkut ini:
  • Cari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang relevan untuk dijadikan landasan teoritis dalam penelitian. Teori- teori dan konsep-konsep tersebut berasal dari acuan umum yaitu dari kepustakaan seperti buku teks, ensiklopedia, monografh dan sejeneisnya. Sedangkan generalisasi dapat ditarik dari laporan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah yang diteliti. Kriteria sumber bacaan adalah prinsip kemutakhiran (recency) dan relevansi. Menurut Rusidi (1993), tahap penguraian teori yang menjadi titik tolak berfikir untuk menjawab masalah kepada konsep-konsep yang mengabstraksikan fenomena, disebut tahap conceptioning.
  • Dari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi tersebut, lakukan perincian analisis melalui penalaran deduktif. Sedangkan dari hasil-hasil penelitian yang terdahulu dilakukan pemaduan (sistesis) dan generalisasi melalui penalaran induktif. Proses deduksi dan induksi itu dilakukan secara iteratif, sehingga dihasilkan jawaban yang paling mungkin terhadap masalah. Jawaban inilah yang dijadikan hipotesis penelitian.

6. Hipotesis masalah

  • Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang jawabannya harus diuji
  • Hipotesis dirangkum atau diturunkan dari kerangka pemikiran/kesimpulan teoritis.
  • Ada dua jenis hipotesis:
             -Hipotesis Deskriptif, yaitu hipotesis yang menunjukan pemaknaan suatu konsep                 dari sautu                       teori.
             -Hipotesis verivikatif, yaitu hipotesis yang mengubungkan atau mempetautan dua veriabel atau                 lebih untuk                    diuji.

7. Menguji Hipotesis Secara Empirik

  • Menguji dengan alat statistik inverensial dan statistik deskriftif, untuk membuktikan apakah teori-teori tersebut teruji secara meyakinkan (significant) atau tidak berdasarkan hasil uji fakta-fakta secara empirik (Penelitian Kuantitatif.
  • Menguji dengan tanpa statistis untuk mencari pemaknaan (Penelitian Kualitatif).


Tuesday 26 May 2020

Pengertian sampel dan bagaimana cara pengambilan sampel

A.     Pengertian sampel penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari objek yang merupakan sumber data. Berikut ini beberapa pengertian sampel menurut para ahli:

1.    Pengertian Sampel Menurut Sugiyono (2008: 118) menjelaskan bahwasanya Sampel memiliki arti suatu bagian dari keseluruhan serta karakteristik  yang dimiliki oleh sebuah Populasi. Jika Populasi tersebut besar, sehingga para peneliti tentunya tidak memungkinkan untuk mempelajari keseluruhan yang terdapat pada populasi tersebut beberapa kendala yang akan di hadapkan di antaranya seperti keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka dalam hal ini perlunya menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu. Kemudian, apa yang dipelajari dari sampel tersebut maka akan mendapatkan kesimoulan yang nantinya di berlakukan untuk Populasi.

2.    Arikunto (2006: 131), Sampel merupakan sebagian atau sebagai wakil populasi yang kana diteliti. Jika penelitian yang di lakukan sebagian dari populasi maka bisa di bilang penelitian tersebut penelitian Sampel.

3.   Nana Sudjana dan Ibrahim (2004: 85) menjelaskan bahwasanya sampel ialah sebagian dari populasi dapat di jangkau serta memiliki sifat yang sama dengan populasi yang di ambil sampelnya tersebut.

4.    Husaini Usman ((2006 : 181) mengemukakan pengertian populasi. Menurutnya, populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas.

5.   Pengertian populasi menurut I. B. Netra (1974, hal. 10) adalah seluruh individu yang menjadi wilayah penelitian akan dikenai generalisasi.

6.   Menurut Riduwan, (2007: 56) Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.

7.   Hadi (Margono, 2004: 121) berpendapat bahwasanya sampel adalah suatu kegiatan penelitian yang di lakukan karena beberapa hal sebagai berikut :

a. Peneliti mempunyai tujuan mereduksi objek penelitian sebagai akibat yang di timbulkan terkait dengan jumlah Populasi, sehingga di perlukan penelitian sebagian saja

b.Kemudian hal lainnya adalah Peneliti memiliki maksud atau tujuan untuk mengadakan generalisasi dari berbagai hasil penelitiannya tersebut, atau dengan kata lain terkait dengan berbagai kesimpulan terhadap objek , gejala, serta kejadian yang lebih luas.

Baca Juga: faktor yang memengaruhi hasil belajar

B.     Tahapan menentukan sampel

Tahapan ini perlu dicermati dengan seksama, karena pengambilan sampel yang keliru mengakibatkan hasil penelitian akan bias atau tidak valid. Tahapan teresbut adalah :

a.    Menentukan populasi terlebih dahulu (jangan dibalik menentukan jumlah sampel, baru kemudian menentukan populasi).

b.    Membatasi luas populasi dengan menegaskan karakteristik populasi teoritis dengan cara melakukan identitas dan inventarisasi terhadap sifat-sifat populasi sebagai ruang lingkup dalam usaha melakukan generalisasi. Perlu diperhatikan sekali lagi bahwa pengambilan sampel yang salah akan menyebabkan hasil penelitiannya bias.

Disadari bersama bahwa suatu sampel yang baik harus memenuhi syarat baik ukuran atau besarnya memadai untuk meyakinkan kestabilan ciri-ciri populasi.Berapa jumlah/besar sampel yang memadai tergantung pada sifat populasi dan tujuan penelitian. Semakin besar sampel akan semakin kecil kemungkinan salah menarik kesimpulan tentang populasi.

Baca Juga: faktor yang mempengaruhi keterampilan seseorang

1.    Baiky (1982) mengemukakan bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, jumlah sampel paling sedikit adalah 30, walaupun diakui juga bahwa banyak penelitian menganggap jumlah sampel sebesar 100 merupakan jumlah yang minimum (Irawan, 1995; 58)

2.    Dengan pendekatan statistik dapat pula ditentukan besarnya sampel. Sebelum menentukan jumlah sampel yang diambil dari populasi terlebih dahulu diketahui :

a..   Memperkirakan proporsi jumlah objek yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu populasi

b.   Menentukan derajat atau koefisien konfidensi (keyakinan) yang  diinginkan dalam menentukan penaksiran. Dalam rumus, koefisien konfidensi dinyatakan dengan simbol z, biasanya dipilih salah satu dari nilai :

1)             0,01 = 1%= tingkat keyakinan 99% sebesar 2,58

2)             0,05 = 5%= tingkat keyakinan 95% sebesar 1,96

(angka-angka tersebut diperoleh dari distribusi normal). Dari angka tersebut terlihat bahwa koefisien konfidensi 0,01 memerlukan sampel lebih banyak dibanding dengan koefisien konfidensi 0,05.

c.  Mnetapkan kemungkinan kekeliruan menarik sampel dalam bentuk prosentase (yang di dalam rumus dinyatakan dengan simbol b). Misal: diterapkan kemungkinan membuat kekeliruan sebesar 5% maka b= 0,05, sebesar 2% maka b

= 0,02, semakin tinggi nilai b, maka jumlah sampel relatif sedikit.

d.       Apabila di dalam perhitungan beberapa populasi yang berbeda jumlahnya, tetapi harus dipergunakan :

1   Proporsi populasi

2   Tingkat koefisin konfidensi sama

3.  Perkiraan prosentase kemungkinan membuta kesalahan sama

   Rumus sampel minimal, Rumus yang digunakan diformulasikan oleh Yamane (1967)

n =     N

Nd2 + 1

 
dimana : n = jumlah sampel 
              N = jumlah populasi 
               d = presisi


Saturday 18 April 2020

apa itu populasi menurut para ahli?


Populasi adalah merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Itulah definisi populasi dalam penelitian.
Populasi di sini maksudnya bukan hanya orang atau makhluk hidup, akan tetapi juga benda-benda alam yang lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, akan tetapi meliputi semua karakteristik, sifat-sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Bahkan satu orangpun bisa digunakan sebagai populasi, karena satu orang tersebut memiliki berbagai karakteristik, misalnya seperti gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain sebagainya



Berbagai pengertian populasi menurut para ahli sebagai berikut
1.   Menurut Arikunto Suharsimi (1998 : 117) Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti sebuah elemen yang ada dalam wilayah penelitian tersebut, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
2.   Menurut Sugiyono (1997 :57 ) Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
3.     Menurut Ismiyanto Populasi adalah keseluruhan objek atau totalitas subjek penelitian yang dapat berupa orang, benda, atau suatu hal yang didalamnya dapat diperoleh dan atau dapat memberikan informasi (data) penelitian.
4.   Menurut Nazir (2005) Populasi dalah sekumpulan individu dengan kualitas dan karakter yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Ciri, karakteristik, dan kualitas itu yang dinamakan sebagai variable. Ia membagi populasi menjadi dua yakni populasi finit dan infinit.
5.   Menurut Furchan (2004) Populasi adalah objek, keseluruhan anggota sekelompok orang, organisasi, atau kumpulan yang telah dirumuskan oleh peneliti dengan jelas.
6.    Menurut Hadari Nawawi (1983) Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri atas manusia, hewan, benda-benda, tumbuh, peristiwa, gejala, ataupun nilai tes sebagai sumber data yang mempunyai karakteristik tertentu dalam suatu penelitian yang dilakukan.
7.   Menurut Margono (2004: 118) Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan. Populasi berkaitan dengan data-data, jika seorang manusia memberikan suatu data, maka ukuran atau banyaknya populasi akan sama banyaknya manusia.
8.   Menurut Bugin (2000:40) Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya sehingga objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.
9.  Menurut Widiyanto (2010:5) Populasi merupakan suatu kelompok atau kumpulan objek atau objek yang akan digeneralisasikan dari hasil penelitian.
10.  Menurut Hartono ( 2011 : 46) Populasi dengan karakteristik tertentu ada yang jumlahnya terhingga dan ada yang tidak terhingga. Penelitian hanya dapat dilakukan pada populasi yang terhingga saja.
11. Menurut Husaini Usman (2006 : 181) Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kualitatif maupun kuantitatif dari karakteristik tertentu mengenai kelompok objek yang lengkap dan jelas.
12.  Menurut Morissan (2012 ; 19) Populasi adalah sebagai suatu kumpulan subjek, variabel, konsep, atau fenomena. Kita dapat meneliti setiap anggota populasi untuk mengetahui sifat populasi yang bersagkutan.   
13.  Menurut Sudjana (2010 : 6) Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil yang menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteritik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin mempelajari sifat-sifatnya.
14.  Menurut Mulyatiningsih (2011:19) Populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan, atau benda yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi akan menjadi wilayah generalisasi kesimpulan hasil penelitian.
15.  Menurut Howel ( 2011:7) Populasi adalah sebagai kumpulan dan peristiwa dimana anda tertarik dengan peristiwa tersebut.
16.  Menurut Zuriah ( 2009 : 116) Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan.



Wednesday 18 December 2019

Macam macam variabel penelitian

Variabel Penelitian
Menurut Y.W Best yang disunting oleh sanpiah Faisal yang disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau serenteristik-serenteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasi dalam suatu penelitian. Sedang Dirjen Dikti Depdikbud menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Dari kedua pengertian tersebut dapatlah dijelaskan bahwa variabel penelitian itu meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.
Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoretisnya dan kejelasannya ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu, apabila landasan teoretis suatu penelitian berbeda, akan berbed pula variabelnya.
Pada dasarnya banyaknya variabelsangat tergantung oleh sederhana atau runtutnya penelitian. Semakin sederhana rancangan penelitian, maka akan semakin sederhana pula variabelnya dan sebaliknya. Macam-macam variabel adalah sebagai berikut :     
1. Menurut fungsinya variabel dapat dibedakan :
 a)      Variabel Tergantung (Dependent Variabel)
Yaitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau mengganti variabel bebas. Menurut fungsiya, variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, karenanya juga sering disebut variabel yang dipengaruhi atau terpengaruhi.
b)      Variabel bebas (Independent Variabel)
Adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobeservasi. Karena fungsi variabel ini sering disebut variabel pengaruh, sebab berfungsi mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain.
c)      Variabel intervening
Yaitu variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu dengan variabel yang lain. Hubungan itu dapat menyangkut sebab akibat atau hubungan pengaruh dan terpengaruh.
d)     Variabel Moderator
Variabel moderator ialah variabel yang karena fungsinya ikutmempengaruhi variabel tergatung serta memperjelas hubungan bebas dengan variabel tergantung.
e)      Variabel kendali
Adalah variabel yang membatasi (sebagai kendali) atau mewarnai variabel moderator. Variabel ini berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama yang berkaitan dengan variabel moderator.
f)       Variabel rambang
Yaitu variabel yang fungsinya dapat diabaikan atau pengaruhnya terhadap variabel bebas maupun variabel tergantung hampir tidak diperhatikan.
       2. Menurut datanya, variabel dapat dibedakan berdasarkan data yang diharapkan terkumpul, karena itu dapat dibedakan menjadi :
a)      Variabel nominal adalah variabel yang bersifat deskrit dan saling pisah antara kategori satu dengan yang lain. Contohnya : jenis kelamin, jenis pekerjaan, status perkawinan dsb.
b)      Variabel ordinal ialah variabel yang disusun berdasarkan tingkat/rangking yang berurutan.
c)      Variabel interval adalah variabel yang dihasilkan dari pengukuran, dimana dalam pengukuran tersebut diasumsikan terdapat satuan pengukuran yang sama.
d)     Variabel rsio ialah variabel yang dalam kuantifikasinya hanya mempunyai nol mutlak.

Thursday 26 September 2019

jenis jenis motivasi seseorang


Motivasi dapat dibedakan berdasarkan jenis -jenisnya. Ada jenis motivasi yang terjadi karena keinginan seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu. Jenis motivasi lain yaitu motivasi yang yang terjadi karena seseorang tersebut ingin mengejar target yang telah ditentukan agar berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan. Biggs dan Telfer dalam Sugihartono, dkk  ( 2007: 78) menjelaskan jenis-jenis motivasi belajar dapat dibedakan menjadi empat macam, antara lain:
1.      Motivasi instrumental
2.      Motivasi sosial, peserta didik belajar untuk penyelenggarakan tugas;
3.      Motivasi berprestasi
4.       Motivasi instrinsik.
Motivasi Instrumental merupakan dorongan yang membuat serta didik belajar karena ingin mendapatkan hadiah. Motivasi social menjadikan peserta didik lebih terlibat dalam tugas. Peserta didik belajar untuk meraih keberhasilan yang telah ditentukan,
Ngalim Purwanto ( 2003: 72)  menyebutkan bahwa motivasi mengandung tiga komponen pokok:
a.       Menggerakan
b.      Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku
c.       Menopang dan menjaga tingkah laku.
Berdasarkan komponen diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar memiliki beberapa jenis dan juga mengangandung komponen, antara lain menggerakkan, mengarahkan, dan menopang atau menjaga tingkah laku. Pada dasarnya motivasi itu dapat muncul dari diri sendiri maupun dari orang lain, sehingga para siswa mampu meningkatkan motivasi belajarnya bisa karena dirinya sendiri maupun dari orang lain

Friday 30 August 2019

pengertian motivasi menurut para ahli


Istilah motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi agar bekerja mencapai tujuan yang ditentukan (Hasibuan: 2006-141).
Motivasi (motivation) adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Orang biasanya bertindak karena suatu alasan untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, motivasi adalah sebuah dorongan yang diatur oleh tujuan dan jarang muncul dalam kekosongan. Kata-kata kebutuhan, keinginan, hasrat, dan dorongan, semuanya serupa denga n motif, yang merupakan asal dari kata motivasi (Malthis dan Jackson, 2009: 114-115).
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja diperusahaan (situation). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan dii karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan(Mangkunegara, 2005:61).
Istilah motivasi, dalam kehidupam sehari-hari memiliki pengertian yang beragam baik yang berhubungan dengan perilaku individu maupun perilaku organisasi. Namun apapun pengertiannya, motivasi merupakan unsur penting dalam diri manusia yang berperan dalam mewujudkan keberhasilan dalam usaha maupun pekerjaan manusia. Dasar pelaksanaan motivasi oleh seorang pimpinan adalah pengetahuan dan perhatian terhadap perilaku manusian yang dipimpinnya sebagai suatu faktor penentu keberhasilan organisasi.
Menurut Sutrisno (2011: 109) Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktifitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang.
Menurut Effendi yang dikutip oleh Manullang (2004:193) mengemukakan bahwa Motivasi adalah kegiatan memberikan dorongan pada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki. Jadi motivasi berarti membangkitkan seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan dan tujuan.
Sedangkan menurut Munandar (2008: 323) motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkain kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu.

Thursday 11 July 2019

apa itu angket menurut para ahli

Angket atau kuesioner merupakan instrumen penelitian yang berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah respoden ( sumber yang diambil datanya melalui angket ), ada beberapa pengertian kuesioner yang diungkapkan oleh para ahli, antara lain

1.   Menurut kusumah (2011;78) angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang di berikan kepada subjek yang di teliti untuk mengumpulkan informasi yang di butuhkan peneliti. Angket ada 2 macam yaitu angket berstruktur dan angket tidak berstrukturatau terbuka.

2.  Menurut Suharsimi Arikunto, Kuesioner/angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.

3.   Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2005:162).

4.      Menurut walgito (199;35-37) angket adalah metode pengumpulan data penelitian denan menggunakan daptar pertanyaan yang harus di jawab oleh responden. Bentuk angketnya dapat di bedakan menjadi tiga yaitu angket tertutup, angket terbuka, dan angket tertutup-terbuka. Angket tertutup merupakan angket yang menyediakan alternative jawaban atas pertanyaan yang di berikan sehingga responden tidak mempunyai kebebaasan untuk memjawab pertanyaan di luar alternatifjawaban yang di sediakan adalam angket tersebut. Angket terbuka adalah angket yang tidak menyediakan jawaban atas pertanyaan yang di berikan, sehingga responden mepunyaikebebasan memberikan jawaban. Angket tertutup-terbuka merupakan kombinaasi dari angket tertutup dan angket terbuka.

Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberikan tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.

Dengan demikian angket/kuesioner adalah daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti dimana tiap pertanyaannya berkaitan dengan masalah penelitian. Angket tersebut pada akhirnya diberikan kepada responden untuk dimintakan jawaban.

Dengan menggunakan kuesioner, analisis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara.

Sugiyono (2005:157) juga mengemukakan pendapat Sutrisno Hadi yang mengatakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh penelitian dalam menggunakan metode interview dan juga kuesioner adalah sebagai berikut:
  1. Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri
  2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya
  3. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan uang diajukan peneliti kepadanya adalah sama seperti yang dimaksud oleh peneliti

Penggunaan kuesioner tepat bila :
  1. Responden (orang yang merenpons atau menjawab pertanyaan) saling berjauhan.
  2. Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu fitur khusu dari sistem yang diajukan.
  3. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.
  4. Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.
Menurut Suharsimi Arikunto, keuntungan menggunakan angket antara lain:
  1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti
  2. Dapat diberikan secara serempak kepada banyak responden
  3. Dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-masing dan menurut waktu senggang responden
  4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab
  5. Dapat dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi



Operasionalisasi Variabel penelitian

1. Variabel dan hubungan Antar Variabel Variabel adalah karakteristik yang bisa diduplikasikan ke dalam sekurang-kurangnya dua klasifikasi a...