- Variabel adalah karakteristik yang bisa diduplikasikan ke dalam sekurang-kurangnya dua klasifikasi atau indicator.
- Dilihat dari klasifikasi pengukurannya ada dua jenis variable:
- Dilihat dari peran dan posisinya, ada tiga:
berawal dari keinginan
A. Pengertian sampel penelitian
Sampel adalah bagian dari
populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari objek yang merupakan sumber
data. Berikut ini beberapa
pengertian sampel menurut para ahli:
1. Pengertian Sampel Menurut Sugiyono (2008: 118)
menjelaskan bahwasanya Sampel memiliki arti suatu bagian dari keseluruhan serta
karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Populasi. Jika Populasi tersebut
besar, sehingga para peneliti tentunya tidak memungkinkan untuk mempelajari
keseluruhan yang terdapat pada populasi tersebut beberapa kendala yang akan di
hadapkan di antaranya seperti keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka dalam
hal ini perlunya menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu. Kemudian,
apa yang dipelajari dari sampel tersebut maka akan mendapatkan kesimoulan yang
nantinya di berlakukan untuk Populasi.
2. Arikunto (2006: 131),
Sampel merupakan sebagian atau sebagai wakil populasi yang kana diteliti. Jika
penelitian yang di lakukan sebagian dari populasi maka bisa di bilang
penelitian tersebut penelitian Sampel.
3. Nana Sudjana dan Ibrahim
(2004: 85) menjelaskan bahwasanya sampel ialah sebagian dari populasi dapat di
jangkau serta memiliki sifat yang sama dengan populasi yang di ambil sampelnya
tersebut.
4. Husaini Usman ((2006 : 181) mengemukakan pengertian populasi. Menurutnya, populasi ialah semua
nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun
kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap
dan jelas.
5. Pengertian populasi
menurut I. B. Netra (1974,
hal. 10) adalah seluruh individu yang menjadi
wilayah penelitian akan dikenai generalisasi.
6. Menurut Riduwan, (2007: 56) Sampel
merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu
yang akan diteliti.
7. Hadi (Margono, 2004:
121) berpendapat bahwasanya sampel adalah suatu kegiatan penelitian yang di
lakukan karena beberapa hal sebagai berikut :
a.
Peneliti mempunyai
tujuan mereduksi objek penelitian sebagai akibat yang di timbulkan terkait
dengan jumlah Populasi, sehingga di perlukan penelitian sebagian saja
b.Kemudian hal lainnya adalah Peneliti memiliki maksud atau tujuan untuk mengadakan generalisasi dari berbagai hasil penelitiannya tersebut, atau dengan kata lain terkait dengan berbagai kesimpulan terhadap objek , gejala, serta kejadian yang lebih luas.
Baca Juga: faktor yang memengaruhi hasil belajar
B. Tahapan menentukan sampel
Tahapan
ini perlu dicermati dengan seksama, karena pengambilan sampel yang keliru
mengakibatkan hasil penelitian akan bias atau tidak valid. Tahapan teresbut
adalah :
a. Menentukan populasi terlebih dahulu (jangan dibalik menentukan jumlah sampel, baru kemudian menentukan populasi).
b. Membatasi luas populasi dengan menegaskan karakteristik populasi teoritis dengan cara melakukan identitas dan inventarisasi terhadap sifat-sifat populasi sebagai ruang lingkup dalam usaha melakukan generalisasi. Perlu diperhatikan sekali lagi bahwa pengambilan sampel yang salah akan menyebabkan hasil penelitiannya bias.
Disadari bersama bahwa suatu sampel yang
baik harus memenuhi syarat baik ukuran atau besarnya memadai untuk meyakinkan
kestabilan ciri-ciri populasi.Berapa jumlah/besar sampel yang memadai
tergantung pada sifat populasi dan tujuan penelitian. Semakin besar sampel akan
semakin kecil kemungkinan salah menarik kesimpulan tentang populasi.
Baca Juga: faktor yang mempengaruhi keterampilan seseorang
1. Baiky (1982) mengemukakan bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, jumlah sampel paling sedikit adalah 30, walaupun diakui juga bahwa banyak penelitian menganggap jumlah sampel sebesar 100 merupakan jumlah yang minimum (Irawan, 1995; 58)
2. Dengan pendekatan statistik dapat pula ditentukan besarnya sampel. Sebelum menentukan jumlah sampel yang diambil dari populasi terlebih dahulu diketahui :
a.. Memperkirakan proporsi jumlah objek yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu populasi
b. Menentukan derajat atau koefisien konfidensi (keyakinan) yang diinginkan dalam menentukan penaksiran. Dalam rumus, koefisien konfidensi dinyatakan dengan simbol z, biasanya dipilih salah satu dari nilai :
1) 0,01 = 1%= tingkat keyakinan 99% sebesar 2,58
2) 0,05 = 5%= tingkat keyakinan 95% sebesar 1,96
(angka-angka tersebut
diperoleh dari distribusi normal). Dari angka tersebut terlihat bahwa koefisien
konfidensi 0,01 memerlukan sampel lebih banyak dibanding dengan koefisien
konfidensi 0,05.
c. Mnetapkan kemungkinan kekeliruan menarik sampel dalam bentuk prosentase (yang di dalam rumus dinyatakan dengan simbol b). Misal: diterapkan kemungkinan membuat kekeliruan sebesar 5% maka b= 0,05, sebesar 2% maka b
= 0,02, semakin tinggi nilai b, maka jumlah sampel
relatif sedikit.
d. Apabila di dalam perhitungan beberapa populasi yang berbeda jumlahnya, tetapi harus dipergunakan :
1 Proporsi populasi
2 Tingkat koefisin konfidensi sama
3. Perkiraan prosentase kemungkinan membuta kesalahan sama
Rumus sampel minimal, Rumus yang digunakan diformulasikan oleh Yamane (1967)
|
1. Motivasi instrumental
2. Motivasi sosial, peserta didik belajar untuk penyelenggarakan tugas;
3. Motivasi berprestasi
4. Motivasi instrinsik.
a. Menggerakan
b. Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku
c. Menopang dan menjaga tingkah laku.
1. Variabel dan hubungan Antar Variabel Variabel adalah karakteristik yang bisa diduplikasikan ke dalam sekurang-kurangnya dua klasifikasi a...