Ross dan Stanley (1956:332-341)
menggariskan tahapan-tahapan diagnosis (the levels of diagnosis) itu sebagai
berikut:
Who are the pupils having trouble ?
Siapa-siapa
siswa yang mengalami gangguan ?
Where are the errors occur ?
Diamanakah
kelemahan-kelemahan itu dapat dilokalisasikan ?
Why are the errors occurs ?
Mengapa
kelemahan-kelemahan itu terjadi ?
What remedies are suggested ?
Penyembuhan-penyembuhan
apakah yang disarankan ?
How can errors be prevented ?
Bagaimana kelemahan
itu dapat dicegah ?
Dari langkah di atas, tampak
bahwa keempat langkah yang pertama dari diagnosis itu merupakan usaha perbaikan
(corrective diagnosis) atau
penyembuhan (curative). Langkah yang
kelima merupakan usaha pencegahan (preventive).
Burton (1952:640-652)
menggariskan agak lain, yaitu berdasarkan kepada teknik dan instrumen yang
digunakan dalam pelaksanaannya sebagai berikut:
a.
General
diagnostic
Pada tahap ini lazim dipergunakan tes
baku, seperti yang dipergunakan untuk evaluasi dan pengukuran psikologis dan
hasil belajar. Sasarannya ialah untuk menemukan siapakah siswa yang diduga
mengalami kelemahan tertentu.
b.
Analystic
diagnostic
Pada tahap ini yang lazimnya digunakan
ialah tes diagnostik. Sasarannya untuk mengetahui dimana letak kelemahan
tersebut.
c.
Psychological
diagnostic
Pada tahap ini teknik pendekatan dan
instrumen yang digunakan antara lain:
1)
Observasi
(controlled observation)
2)
Analisis
karya tulis (analysis of wriyyen work)
3)
Analisis
proses dan respon lisan (analysis of oral
responses and accounts of procedures)
4)
Analisis
berbagai catatan objektif (analysis of
objectives record of various types)
5)
Wawancara
(interviews)
6)
Pendekatan
laboratoris dan klinis (laboratory and
clinical metods)
7)
Studi
kasus (case studies)
Sasaran kegiatan diagnosis pada
langkah ini pada dasarnya ditujukan untuk memahami karakteristik dan
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan. Dari kedua model pola
pendekatan di atas sehingga dapat dijabarkan ke dalam suatu pola pendekatan
operasional sebagai berikut:
Abin Syamsudin
Makmun (1996:209)
No comments:
Post a Comment