Sunday 23 September 2018

pegertian kesulitan belajar


Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar, terkadang lancar, terkadang tidak, terkadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat terkadang semangatnya tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk mengadakan konsentrasi.
Demikian antara lain kenyataan yang sering dijumpai pada setiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan aktivitas belajar. Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individual ini pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan anak didik. Dalam keadaan dimana anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar.
Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang rendah (kelainan mental), akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non intelegensi. Demikian juga dengan IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar. Karena itu, dalam rangka memberikan bimbingan yang tepat kepada setiap anak didik, maka pendidik perlu memahami masalah-masalah yang berhubungan dengan kesulitan belajar.
Menurut Dalyono, M (2009:230) mengemukakan macam-macam kesulitan belajar ini dapat dikelompokkan menjadi empat macam:
a.       Dilihat dari jenis kesulitan belajar
1)      Ada yang berat
2)      Ada yang sedang
b.      Dilihat dari bidang studi yang dipelajari
1)      Ada yang sebagian bidang studi
2)      Ada yang keseluruhan bidang studi
c.       Dilihat dari sifat kesulitannya
1)      Ada yang sifatnya permanen/menetap
2)      Ada yang sifatnya sementara
d.      Dilihat dari segi faktor penyebabnya
1)      Ada yang karena faktor intelegensi
2)      Ada yang karena faktor non intelegensi
Setiap siswa pada prinsipnya tentu berhak memperoleh peluang untuk mencapai kinerja akademik yang memuaskan. Namun dari kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara seorang siswa dengan siswa lainnya.
Sementara itu, penyelenggaraan pendidikan di sekolah-sekolah kita pada umumnya hanya ditujukan kepada para siswa yang berkemampuan rata-rata, sehingga siswa yang berkemampuan lebih atau yang berkemampuan kurang terabaikan. Siswa-siswa yang berkategori “di luar rata-rata” itu (sangat pintar dan sangat bodoh) tidak mendapat kesempatan yang memadai untuk berkembang sesuai dengan kapasitasnya. Dari sini kemudian timbullah apa yang disebut kesulitan belajar (learning difficulty) yang tidak hanya menimpa siswa berkemampuan rendah saja, tetapi juga dialami oleh siswa yang berkemampuan tinggi. Selain itu, kesulitan belajar juga dapat dialami oleh siswa yang berkemampuan rata-rata (normal) disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja akademik yang sesuai dengan harapan.

No comments:

Post a Comment

Operasionalisasi Variabel penelitian

1. Variabel dan hubungan Antar Variabel Variabel adalah karakteristik yang bisa diduplikasikan ke dalam sekurang-kurangnya dua klasifikasi a...