Hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan
mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris yang berorientasi pada
proses belajar mengajar yang dialami siswa (Sudjana, 2005). Sementara menurut
Gronlund (1985) hasil belajar adalah suatu bagian pelajaran misalnya suatu
unit, bagian ataupun bab tertentu mengenai materi tertentu yang telahdikuasai
oleh siswa. Sudjana (2005) mengatakan bahwa hasil belajar itu berhubungan
dengan tujuan instruksional dan pengalaman belajar yang dialami siswa;
sebagaimana dituangkan dalam bagan 1:
Bagan.1
Hubungan Tujuan Instruksional, Pengalaman Belajar, dan Hasil Belajar
Bagan
ini menggambarkan unsur yang terdapat dalam proses belajar mengajar. Hasil
belajar dalam hal ini berhubungan dengan tujuan instruksional dan pengalaman
belajar. Adanya tujuan instruksional merupakan panduan tertulis akan perubahan
perilaku yang diinginkan pada diri siswa (Sudjana, 2005), sementara pengalaman
belajar meliputi apa-apa yang dialami siswa baik itu kegiatan mengobservasi,
mengobservasi, membaca, meniru, mencoba sesuatu sendiri, mendengar, mengikuti
perintah (Spears, dalam Sardiman, 2000).
Sistem
pendidikan nasional dan rumusan tujuan pendidikan; baik tujuan kurikuler maupun
tujuan instruksional pada umumnya menggunakan klasifikasi hasil belajar Bloom
yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, ranah kognitif, afektif,
dan psikomotoris. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek, yakni: knowledge (pengetahuan), comprehension
(pemahaman), aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek
pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk
kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari
lima aspek, yakni: penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampuan bertindak yang terdiri atas enam aspek, yakni: gerakan refleks,
keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan,
gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif
(Sudjana, 2005).
No comments:
Post a Comment